2016/11/26

Hari Guru Nasional, Hari Perubahan Pendidikan Indonesia

                                                      


Setiap tanggal 25 November di negeri yang kaya akan pesona alam dan budayanya ini, selalu mengalir ucapan hari guru kepada mereka yang telah berjasa merubah dan membimbing anak-anak bangsa menjadi lebih baik, sopan, hormat, dan pintar. Ya, tanggal 25 November merupakan peringatan hari guru nasional. Peringatan yang selalu hadir di setiap tahun. Hal itu telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994. Sebuah peringatan untuk menghargai jasa para guru mulia yang telah tulus mendidik anak-anak bangsa dengan penuh kesabaran dan kasih sayangnya.Tanpa kenal lelah dan rela mengorbankan segala jiwa, raga, serta waktunya untuk membangun pendidikan di Indonesia agar lebih cerdas, berkarakter, dan berbudaya. Pantas saja, gur mempunyai gelar yang abadi dan paling mulia, yakni “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.
Guru merupakan orang yang selalu berada di gardu terdepan dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Indonesia yang cerdas di sebabkan oleh guru yang selalu siap siaga, sopan, dan cerdas. Berkat kemuliaan guru lah pendidikan Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan maju. Guru adalah orang yang sabar merubah anak Indonesia yang tadinya tak mengenal huruf dan angka menjadi pribadi yang telah mampu mengenal serta menguasai huruf dan angka. Guru yang terus mengedukasi kita.
Sejatinya, guru mulia tak hanya disebut sebagai seorang pengajar melainkan ia juga pantas dan bisa disebut sebagai seorang pendidik. Pendidik dan pengajar merupakan dua kata yang selalu bergandengan dan bersama. Orang-orang menganggap keduanya mirip. Tak sedikit dari mereka yang berfikir bahwa keduanya memiliki arti atau makna yang sama. Namun, pada kenyataannya kedua kata tersebut memiliki makna yang jauh berbeda. Ya, keduanya memiliki fungsi dan tugas yang sangat berbeda. Pengajar adalah orang yang bertindak untuk membuat orang lain mengerti atau paham akan sesuatu. Seorang pengajar harus membuat semua muridnya paham dan mengerti terhadap apa yang ia sampaikan. Jika murid-muridnya tidak paham atau mengerti, maka ia belum bisa disebut sebagai pengajar. Berbeda dengan pendidik. Pendidik merupakan orang yang dengan sengaja melakukan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendasarkan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Seorang pendidik tugasnya jauh lebih berat daripada seorang pengajar.  Seorang pendidik dapat dikatakan berhasil apabila ia telah mampu merubah sikap dan akhlaq seseorang menjadi lebih mulia, sopan, dan mempunyai kecerdasan pikiran.
Begitulah pendidik, ia tak hanya mengajarkan mebaca, menulis, maupun behitung. Namun, ia juga mengajarkan tentang bagaimana tata cara bersikap, berbudi pekerti, agama, sopan santun, dan tentang makna hidup. Tapi sayangnya di negara Indonesia guru yang berhati pengajar dan pendidik masih jarang di jumpai. Dengan adanya peringatan hari guru nasional setiap tanggal 25 November dapat menjadi pedoman dan tolak ukur semua guru di Indonesia agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia yang lebih baik, maju dan berbudi pekerti.
Guru adalah agen perubahan (agent of change). Guru adalah pemberantas kebodohan. Dengan adanya ketulusan dari guru kita semua yang haus akan ilmu menjadi lebih terisi. Sebab adanya nutrisi ilmu yang membuat hidup kita menjadi lebih sehat dan hidup. Segala pikiran dan kreativitasnya ditungkan dan di wariskan kepada murid-muridnya. Ia tak kenal iri dan dengki.
Oleh sebab itu, dengan adanya momentum peringatan hari guru nasional yang jatuh pada 25 November kita lebih menghormati dan tawadhu’  kepada guru-guru kita. Semoga dengan adanya ketulusan dan kemuliaan dari guru mampu mengantarkan dan mengedukasi Indonesia menjadi pribadi yang lebih berkarakter, bermartabat, sopan, dan sejahtera. Jayalah semua guru di Indonsia. Karnamu kami bisa berfikir cerdas. Selamat hari guru.
Penulis: Widad Ainun Nikmah

0 komentar:

Post a Comment